BAB 12


Tanggal 14 – 05 – 2012 


BUDDHA CI KUNG MENURUNKAN PETUNJUK SUCI : 



Cinta dan sex merupakan hal di Dunia 

yang gampang membuat Orang berselisih dan posesif. 

Bahas cinta dulu, 

di tempat kerja karena sering ketemu dari pagi hingga malam, 

pelan-pelan akan timbul perasaan 

dan mengakibatkan ikatan di luar nikah, 

bukan hanya merusak diri sendiri, 

juga menghancurkan seluruh Kehidupan Keluarga yang harmonis. 

Seperti komedian yang meninggal belum lama itu, 

karena ada ikatan di luar nikah 

mengakibatkan diri sendiri masuk ke jalan tidak benar, 

bukan saja merusak Kebajikan sendiri, 

setelah mati Arwah-nya harus menderita 

di “Tempat Arwah yang mati sia-sia” mendapat hukuman, 

selain itu juga membuat Sanak Family 

dan Teman-teman ber-sedih, 

tidak berdaya 

hanya bisa ber-keluh kesah. 


* *


Kalau membahas [sex], 

huruf mandarin sex, di atas-nya ada satu pisau, 

sex tidak memabukkan Orang, 

hanya Manusia sendiri yang mau memabukkan diri-nya. 

Begitu pikiran porno sudah timbul 

dan timbul niat buruk 

maka akan melakukan dosa besar 

berupa perkosaan pada Wanita, 

bukan saja diri akan di-hukum berat oleh Negara, 

setelah meninggal 

masih harus mengalami berbagai siksaan di Neraka, 

kemudian terlahir sebagai binatang, 

ber-tumimbal lahir menanggung derita, 

mohon keluar dari derita 

tapi waktu-nya belum sampai terus. 

Karena itu Saya menasehati Manusia di Dunia 

hendak-nya waspada, 

jangan melanggar-nya. 







Buddha Ci Kung : 

Murid, mari pergi buat Buku. 

( Saat itu kipas Buddha begitu dikipaskan, 

roh Thung Sheng dikeluarkan seketika ) 






Thung Sheng : 

Murid memberi salam hormat pada Guru. 






Buddha Ci Kung : 

Jangan sungkan. 

Moralitas Manusia merosot, 

hati Manusia sudah tidak seperti zaman dulu lagi, 

setiap kali terjadi pelanggaran [sex] dan [cinta] 

Manusia berselisih. 

Hari ini Guru mau membawa kamu 

untuk wawancara 2 tempat, 

agar Manusia bisa sadar, 

baru bisa lepas dari perbuatan dosa, perbuatan karma 

dan tidak terjatuh ke dalam derita 6 jalur tumimbal lahir, 

lalu sulit untuk lepas dari derita. 







Thung Sheng : 

Guru ber-welas asih, 

mengingat Umat Manusia gampang melakukan pelanggaran 

maka dikasih tahu, untuk sadarkan Manusia, 

merupakan Amal Kebajikan yang besar. 

Murid bersedia mengikuti Guru untuk wawancara. 






( Saat itu Buddha Ci Kung mengucapkan kata suci, 

naga emas pelindung segera muncul, 

Guru dan Murid naik ke atas naga, 

naga emas terbang dengan cepat, 

menuju ke “Kota mati sia-sia” di Neraka ) 







Thung Sheng : 

Guru. 

Selama beberapa tahun Murid menjalankan tugas 

dalam menyelamatkan Manusia, 

tiap kali melihat Umat ber-Kebajikan 

mengalami permasalahan dalam Pernikahan, atau ber-cerai, 

lalu datang ke Kuil memohon petunjuk Guru, 

Guru membimbing terus bagaimana cara penyelesaian-nya, 

sekarang Murid coba menguraikan beberapa poin, 

jika ada yang kurang, 

mohon Guru menambahkan-nya. 






Buddha Ci Kung : 

Baik, katakan-lah. 






Thung Sheng : 

Kalau bicara ikatan di luar nikah, 

seringkali Guru membimbing kami 

harus menjaga [ikatan cinta] antara Suami Istri, 

jangan melanggar hakekat Manusia, 

antara Suami Istri harus saling hormat menghormati, 

saling mencintai, saling ber-sabar, 

saling memaklumi, saling membantu, 

jika Manusia di Dunia mau mematuhi dan menjalankan-nya, 

mana ada timbul perasaan [benci Pasangan] ? 


* * 



Pepatah mengatakan 

[Istri yang dinikahi pada saat susah tidak boleh diceraikan], 

Istri yang dinikahi 

merupakan Pasangan seumur hidup yang harus dipertahankan, 

mana boleh dikhianati 

dan mempunyai ikatan di luar nikah ? 

Ini merupakan pembinaan 

yang bertentangan dengan hakekat Kebenaran. 


* * 



Pembina zaman sekarang banyak yang melanggar-nya, 

segera-lah sadar dan perbaiki kesalahan-nya, 

kalau tidak, 

sulit capai kesempurnaan, 

perlu diketahui penyelamatan umum 3 Alam, 

Pembina zaman sekarang, 

menjalankan hakekat Manusia kurang baik, 

maka pasti gagal dalam mencapai kesempurnaan. 








Buddha Ci Kung : 

Penyampaian yang baik. 

Kamu bisa meresapi ucapan Buddha Fa Cu Sheng Ciun 

dalam menyelamatkan Umat Manusia, 

dipahami di dalam hati kemudian diungkapkan maksud-nya lagi, 

boleh dikatakan memahami maksud Buddha Fa Cu. 

Guru merasa senang 

karena pembinaan kamu sudah naik satu tingkat lagi, 

Selamat. 






( Saat Guru dan Murid lagi bicara, 

naga emas sudah mendarat di “Kota mati sia-sia”, 

semua Petugas Neraka, Malaikat Pengawas, 

rata-rata sibuk ber-diri memberi hormat 

menyambut kedatangan Buddha, 

setelah satu teriakan, 

Buddha Ci Kung memerintahkan Petugas Neraka 

membawa roh komedian yang bunuh diri 

untuk di-bawa kemari ) 







Arwah : 

Kamu pasti Buddha Ci Kung yang terkenal itu. 






Thung Sheng : 

Ya. 

Ini-lah Buddha Ci Kung, 

disebut Guru Penyelamat 3 Alam. 

Belakangan ini sering mendengar berita di media 

tentang kematian kamu, 

hari ini ada kesempatan membuat Buku, 

boleh-kah diceritakan 

apa yang kamu rasakan setelah bunuh diri ? 

 Untuk sadarkan Umat Manusia 

agar terhindar dari melakukan hal yang sama, 

untuk kurangi beban hutang karma kamu. 







Arwah : 

Terimakasih atas Kebajikan Guru, 

memberi saya kesempatan 

untuk menyampaikan suara hati saya, 

sungguh bersyukur sekali, 

terlebih dulu 

memohon maaf be-ribu-ribu maaf pada Umat Manusia, 

karena waktu itu saya gegabah sesaat 

dengan pandangan yang salah, 

sehingga membuat Ibu, Anak Istri 

serta para Aktris dan Teman sekalian ber-sedih, 

hati terasa sedih dan juga tidak tega. 


* * 


Kalau dari awal tahu akan mengalami banyak penderitaan 

dan deraan setelah bunuh diri, 

jika waktu bisa diputar-balikkan, 

saya rela baik-baik menjadi Manusia, 

baik-baik ber-Bakti pada Orangtua, 

mencintai Anak Istri, 

mulai dari awal lagi, 

pasti tidak akan masuk ke jalan yang tidak benar. 


* * 



Sejak saya meninggal, 

setiap pagi dan malam di-borgol tangan dan kaki 

oleh Petugas Neraka, 

di-bawa ke tempat bunuh diri, 

untuk mengulang perbuatan bunuh diri lagi. 

Pada awal-nya menganggap hanya mati sekali saja 

sudah bisa lepas dari derita, 

menyelesaikan keruwetan pikiran, 

tanpa di-duga sehari harus gantung diri 2 kali lagi, 

sangat menderita sekali. 


* * 


Teringat pada awal-nya 

kalau bukan karena masalah kerjaan, 

pagi malam sering kontak, 

juga karena Istri jauh di Amerika, 

masalah [sex] tidak bisa diselesaikan, 

di-tambah lagi saya terlalu banyak menggunakan perasaan, 

baru-lah tercipta penyesalan sekarang ini. 


* * 



Sekarang menyesal pun sudah terlambat, 

Hakim Neraka mengatakan usia saya di Dunia 

belum habis sudah meninggal, 

memerintahkan saya harus di-kurung di “Kota mati sia-sia” 

di-siksa 15 tahun, 

coba pikir-kan waktu-nya masih lama, 

tidak tahu bagaimana melewati-nya, 

mohon Buddha Ci Kung tolong-lah saya, 

tolong-lah saya. 






Buddha Ci Kung : 

Semoga suara hati kamu 

bisa menggugah Manusia di Dunia 

supaya jangan mengulangi kesalahan yang sama lagi, 

atau bisa memupuk Amal untuk mengurangi kesalahan, 

mengurangi jumlah siksaan kamu 

di “Kota mati sia-sia”. 







Thung Sheng : 

Benar apa yang Guru katakan, 

semoga kamu baik-baik introspeksi diri, 

juga meng-harap Anak Cucu kamu 

bisa memupuk Amal Kebajikan 

untuk di-limpah-kan pada kamu, 

juga mengangkat Arwah kamu 

untuk lepas dari penderitaan. 







( Saat itu Buddha Ci Kung memerintahkan Petugas Neraka 

membawa Arwah pendosa pulang, 

kemudian menuju ke tempat tujuan ke-dua ) 






Thung Sheng : 

Sulit sekali di-dapat, 

buat Buku langsung wawancara 2 tempat sekaligus, 

terlihat masalah [sex] dan [cinta] 

sering menimbulkan masalah dan stress pada Manusia. 







Buddha Ci Kung : 

Betul, 

sekarang banyak Manusia yang merusak citra diri-nya 

karena masalah sex, 

seperti beberapa hari yang lalu 

salah satu pemenang piagam emas Olympiade 

mencari “hot girl” di internet untuk di-ajak ngobrol, 

karena tidak sengaja membocorkan identitas diri-nya 

sehingga disandera oleh mafia, 

setelah ditebus jutaan dolar baru dilepaskan 

dan tidak diganggu lagi, 

jadi yang hobi terhadap sex, 

ber-pantang-lah ! 


* * 



Dosa sejenis ini tak terhitung jumlah-nya, 

dengan contoh ini 

menasehati Manusia di Dunia untuk berpantang, 

hendak-nya mencintai diri sendiri dengan membersihkan badan, 

jangan datang-kan bencana untuk diri sendiri. 






( Pada saat Guru dan Murid lagi bicara, 

naga emas sudah mendarat di tengah pegunungan, 

tiba-tiba terdengar suara serigala, 

membuat Thung Sheng kaget dan ber-sembunyi 

di belakang Buddha Ci Kung. 

Buddha mengucapkan kata suci 

terhadap salah satu serigala dalam kelompok serigala, 

tiba-tiba serigala itu ter-tidur, 

roh-nya dikeluarkan, 

seekor serigala buas, membuat Orang takut ) 







Buddha Ci Kung : 

Hari ini Buddha mendapat Titah 

membuat Buku [ KELILING KASUS SEBAB AKIBAT ], 

kamu beruntung bisa di-wawancarai, 

cepat cerita-kan kesalahan yang kamu perbuat 

selama di Dunia, 

ini bisa menebus sebagian dosa kesalahan kamu. 








Roh Serigala : 

Terimakasih Tuhan dan Buddha Ci Kung 

memberi saya kesempatan ini, 

memberi saya kesempatan 

untuk menceritakan derita saya sebagai serigala liar. 

Teringat saya dulu di Dunia 

karena nafsu sex saya sangat kuat, 

demi melepaskan hasrat, 

sering mengikut Wanita yang pulang malam 

atau Wanita yang sendirian, 

dengan pisau tajam atau benda tajam 

memaksa-nya ke rumah kosong atau tempat yang sepi 

untuk memperkosa-nya, 

Wanita yang saya hancurkan hidup-nya ada 30 Orang lebih. 


* * 



Suatu kali lagi melakukan kejahatan, 

tiba-tiba jantung berhenti berdetak 

dan berakhir-lah kejahatan dosa saya. 

Karena sebagian Wanita yang bersih 

setelah dinodai tidak bisa menerima keadaan 

lantas gantung diri, 

melapor ke Hakim Neraka, 

mengikuti saya kalau melakukan kejahatan lagi, 

mencabut nyawa saya, 

di-tangkap dan dihadapkan ke Hakim Neraka di Tingkat 5. 


* *



Dicocokkan dosa kesalahan saya, 

maka di-hukum, 

di Neraka mengalami siksaan ratusan tahun, 

juga harus terlahir sebagai serigala ratusan Kehidupan, 

sekarang baru terlahir 3 kali, 

tidak tahu kapan baru bisa lepas dari derita. 

Sungguh menyesal sekali. 







Thung Sheng : 

Kalau tahu akan begini, 

tidak akan dilakukan pada awal-nya, 

baik-baik-lah menjalani hukuman. 







Buddha Ci Kung : 

Baik-lah, 

keliling hari ini kelewat lama, 

dikhawatirkan badan “Medium” terlalu lelah, 

sekarang pulang ke Kuil. 





( Saat itu 

Buddha Ci Kung mengembalikan roh pendosa ke badan-nya, 

Guru dan Murid naik ke atas naga emas, 

naga emas terbang dengan cepat 

menuju Kuil Chiien Cen ) 






Buddha Ci Kung : 

Kuil Chiien Cen sudah sampai, 

roh Thung Sheng kembali ke badan, 

baik-lah, 

Saya pulang.