BAB 10


Tanggal 30 – 04 – 2005 


BUDDHA CI KUNG MENURUNKAN PETUNJUK SUCI : 



Moralitas Manusia di Dunia makin merosot, 

hati Manusia sudah tidak seperti zaman dulu. 

Manusia menganggap tidak membunuh, tidak merampok, 

sudah tidak berdosa, 

justru dalam ucapan, perbuatan, tindak tanduk, 

semua-nya menciptakan karma kesalahan, 

malah masih merasa senang, 

menganggap diri sangat pintar, 

salah besar ! 


* * 



Kalau sudah tahu salah bisa perbaiki, 

merupakan Kebaikan tinggi, 

mengharapkan Manusia 

jangan karena kejahatan-nya kecil lantas melakukan-nya, 

timbul pikiran yang tidak baik, 

beban karma sudah tercipta, 

kalau tidak koreksi kesalahan diri, 

kelak balasan hukuman Neraka sudah tiba, 

menyesal pun sudah terlambat. 






Buddha Ci Kung : 

Murid bodoh, mari keliling buat Buku. 

( Saat itu tangan Buddha Ci Kung 

menepuk ringan ubun-ubun Thung Sheng, 

seketika roh Thung Sheng dikeluarkan ) 






Thung Sheng : 

Di sini Murid memberi salam hormat pada Guru. 

Mohon tanya, 

hari ini Guru mau menuju ke mana untuk buat Buku ? 






Buddha Ci Kung : 

Bawa kamu ke salah satu Negara bagian Amerika 

untuk wawancara kasus sebab akibat 

narapidana yang ada di penjara. 





( Waktu itu jari tangan Buddha Ci Kung menunjuk ke angkasa, 

naga emas pelindung segera muncul, 

Guru dan Murid naik ke atas naga emas, 

naga emas terbang dengan cepat ke arah Amerika ) 







Thung Sheng : 

Guru. 

Pergi ke Amerika, 

murid baru pertama kali ke sana, 

apakah akan ada masalah dalam komunikasi ? 

Perlu tidak mencari satu Buddha yang membantu terjemah ?  

Karena Murid khawatir 

nanti komunikasi-nya tidak lancar, 

mempengaruhi tugas dalam buat Buku. 






Buddha Ci Kung : 

Ha … ha … ! 

Murid bodoh memang Murid bodoh, 

mana perlu Buddha penerjemah ? 

Rohani tidak ada masalah dalam bahasa, 

masing-masing Umat mengungkapkan dengan bahasa, 

meskipun suara yang dikeluarkan tidak sama, 

tapi maksud-nya bisa dipahami. 






Thung Sheng : 

Ternyata demikian, 

sungguh mukjizat, 

Manusia di Dunia karena masalah bahasa, 

Anak kecil sejak Taman Kanak-kanak 

sudah di-ajar bahasa Inggris, 

sungguh kasihan. 






Buddha Ci Kung : 

Ini karena Orangtua di Dunia, 

demi Anak-nya supaya bisa sukses, 

sehingga sejak kecil sudah di-didik dalam bahasa Inggris, 

sungguh tindakan yang serba terbalik 

antara “awal” dan “akhir”. 

Sehingga sebagian Anak-anak tidak menguasai bahasa nasional, 

bahkan bahasa asing juga tidak di-kuasai, 

karena tidak paham akan Kebenaran 

dalam belajar bahasa. 







Thung Sheng : 

Guru. 

Manusia menganggap 

dengan tidak membunuh, tidak merampok 

sudah tidak berdosa, 

bahkan terhadap penjualan narkoba, 

transaksi Wanita dalam bisnis sex, 

hisap candu (narkoba), menipu Orang, 

tidak terlalu di-anggap, 

kenapa demikian ? 

Seperti-nya Kebenaran yang sudah di-lenceng-kan, 

lama kelamaan juga di-anggap Kebenaran yang wajar, 

sungguh aneh. 






Buddha Ci Kung : 

Ha … ha … ! 

Itu-lah tujuan kunjungan kita hari ini, 

sebentar lagi akan paham. 





( Pada saat Guru dan Murid lagi bicara, 

naga emas sudah sampai di Amerika, 

di penjara salah satu Negara bagian, 

di dalam-nya banyak narapidana kasus berat, 

masing-masing bagaikan siluman ganas, 

membuat Orang kasihan 

akan kebodohan dan ketidak-tahuan-nya. 

Naga emas menurunkan Buddha Ci Kung dan Murid-Nya, 

Buddha Ci Kung membimbing Murid-Nya 

sampai di salah satu ruang penjara, 

ada satu kelompok narapidana lagi ber-istirahat, 

Buddha menggunakan kekuatan-Nya 

untuk mengeluarkan rohani mereka, 

untuk di-wawancarai demi buat Buku ) 






Bule A : 

Kalian siapa ? 

Mengapa bisa datang kemari ? 

Apa tujuan kalian ? 






Thung Sheng : 

Saya adalah “Medium” di Kuil Chiien Cen, 

yang di samping saya adalah Buddha Ci Kung. 






Bule A : 

Buddha Ci Kung ? 

Tidak di-kenal ! 

Kami cuma percaya pada Tuhan, 

tapi aneh sekali, 

kenapa badan Buddha ini ber-sinar keemasan ? 







Thung Sheng : 

Buddha Ci Kung adalah Buddha hidup dalam Ajaran Buddhisme, 

merupakan salah satu Buddha dengan kedudukan ter-tinggi, 

hari ada jodoh, 

bisa menatap Buddha, 

merupakan keuntungan kalian, 

ceritakan-lah sebab kalian berada di sini, 

untuk sadar-kan Umat Manusia di Dunia, 

juga bisa meringankan dosa kalian. 






Bule A : 

Saya adalah seorang Mahasiswa 

di Perguruan terkenal di Negara bagian ini, 

karena saya sewa rumah sendiri 

dan mendirikan 

“call girl center = pusat penyediaan wanita panggilan”, 

mendapatkan uang dari bisnis sex, 

akhir-nya ditangkap oleh Polisi, 

di-hukum 10 tahun. 







Negro B : 

Saya terlahir dari Keluarga miskin, 

demi terlepas dari kemiskinan, 

maka berjualan narkoba untuk menopang hidup, 

sehingga mendapat banyak uang haram, 

saya mengandalkan kekuatan sendiri 

dalam mencari nafkah, 

tapi di-tangkap oleh Polisi 

dan di-tahan di sini, 

saya merasa tidak ber-salah. 







Buddha Ci Kung : 

Bule A dengarkan-lah baik-baik ! 

Kamu mesti-nya mempunyai masa depan yang baik, 

Istri cantik, Anak yang cerdas, 

tapi karena kamu mengadakan bisnis sex, 

maka rezeki, jabatan dan usia panjang kamu 

di-hapus oleh Tuhan, 

ditetapkan akan miskin, 

sendirian seumur hidup, 

ini merupakan balasan kamu. 


* * 



Negro B demi uang, 

telah melakukan pengrusakan habis-habisan hati nurani, 

menjual narkoba demi kekayaan diri, 

juga tidak bisa diterima Kebenaran semesta Alam, 

juga akan dihapuskan rezeki, jabatan dan usia, 

akan meninggal dalam kecelakaan. 

Pada Kehidupan yang akan datang, 

kalian ber-dua akan terlahir jadi binatang. 





( Ke-dua roh setelah mendengar-nya, 

luar biasa kaget-nya, 

memohon pada Buddha Ci Kung untuk menolong mereka, 

tapi Buddha mengatakan sudah terlambat, 

baik-baik-lah ber-tobat di dalam penjara. 

Buddha mengembalikan roh ke-dua Orang itu. 

Bersama dengan Thung Sheng naik ke atas naga emas, 

naga emas terbang dengan cepat 

menuju Kuil Chiien Cen )